Rabu, 30 Januari 2019

RENSTRA PRIBADI TAHUN 2019-2029




RENSTRA PRIBADI TAHUN 2019-2029





 












                                                                                         
DISUSUN OLEH      : SAKEMTI PUTRI
NPM                           : 18.13101.10.05








PROGRAM MAGISTER KESEHATAN
STIK BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2018




RENCANA STRATEGI DIRI SENDIRI TAHUN 2019-2029
DATA DIRI
·                Nama lengkap : SAKEMTI PUTRI
·                TTL : Suka Raja 07 Juni 1990
·                Profesi  : Bidan dan Mahasiswi
·                Pendidikan : D III Bidan, D IV Bidan, soon M.KES
·            Cita-cita : Menjadi seorang Istri dan ibu yg terbaik bagi suami dan juga anak-anak saya, saya berkeinginan menjadi Bidan dan Dosen profesional (aamiin).

PERENCANAAN STRATEGI HIDUP DAN KARIR
Bismillahirohmanirahim disini  saya akan membuat perencanaan rencana strategi sepuluh tahun kedepan dgn Visi dan Misi saya insyaallah akan terlaksana, dgn  pemikiran, keinginan dan harapan untuk 10 tahun kedepan. Dgn tujuan dan pencapaian rencana-rencana saya.
Visi :
1.        Menjadi muslimah yang baik dan benar menurut ajaran alqur’an
2.        Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara
3.        Menjadi pribadi yang dapat membahagiakan orang tua, suami dan anak-anakku
4.        Menjadi pribadi yang memiliki mental kuat dan pantang menyerah.
5.        Menjadi pribadi yang memiliki wawasan dan pengetahuan yg luas seta mengamalkannya
6.        Menjadi pribadi yang disiplin, tegas, bertanggung jawab, dan bijaksana dalam setiap tindakan.
Misi :
1.        Berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara beribadah, melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
2.        Berusaha membantu dan saling tolong menolong antara sesama manusia selama berada pada norma yang diajarkan dalam syariat Islam
3.        Berusaha selalu membahagiakan suami dan anak-anak setiap kesempatan.
4.        Berusaha untuk menjadi manusia yang berkarakter kuat, tidak mudah tersinggung, mudah bangkit dari kegagalan, dan selalu berusaha maksimal dalam mencapai tujuan.
5.        Berusaha untuk selalu belajar dan tidak ragu untuk memulai hal yang baru demi kemajuan dimasa depan.
6.        Berusaha untuk cepat tanggap dalam menghadapi setiap permasalahan, mampu bertanggung jawab dgn berbagai persoalan.

Strategi yang saya lakukan untuk mencapai tujuan yaitu dgn visi misi hidup saya :
·          Menyerahkan semua nya dengan ridho ALLAH SWT, tawakal dan menyerahkan semua rencana  tujuan hidup saya kepada allah.
·          Membuat perencanaan jangka panjang dan pendek.
·          Menentukan prioritas yang akan dilakukan
·          Melakukan evaluasi  yang bijak agar tujuan tetap terlaksana
·          Optimis tidak ragu dan mudah bangkit dari kegagalan
  
Rencana jangka pendek ( 2019-2022) Insya Allah
·        Menjalani dan   Menyelesaikan kuliah pasca sarjana ilmu kesehatan masyarakat  dengan nilai baik 2020
.      Menyekolahkan anak saya ke SD.IT  2020 
·        Meningkatkan dan memperbaharui kemampuan di bidang ilmu kebidanan (kesehatan reproduksi) 2020
·        Meningkatkan kemampuan dalam berbahasa inggris, melakukan kursus berbahasa inggris. 2020
·        Menjadi seorang dosen di salah satu sekolah kebidanan swasta palembang. 2021
·        Memiliki rumah insya allah, dan punya klinik kebidanan dan perawatan 2022

Rencana dalam tahun (2023-2029) Insya Allah
·       Kuliah lagi untuk S3,2023
·       Menjalani usaha rumah bersalin dan perawatan, bisnis rumah makan, bisnis toko pakayan dewasa dan anak-anak 2024-2027
·       Mempunyai rumah anak yatim piatu dan juga menyekolahkan mereka 2028.
·       Menyekolahkan anak-anak saya ke pesantren ternama di indonesia 2028.

Alhamdulillah bisa melanjutkan kuliah S2 di Bina Husada pada tahun 2018, insya allah ini awal dari perjalanan karirku, begitu bnyak cobaan dan pelajaran yang di dapatkan selama ini, semoga dengan menyelesaikan kuliah di Bina Husada ini bisa menjadi Dosen profesional dan bisa menjadi dosen Kementrian kesehatan nantinya. Dan bisa melakukan berbagai bisnis nantinya (aamiin).

Rencana jangka panjang  (2029-2035) Insya Allah
1. Umroh bersama suami, anak, orang tua dan mertua 2029
2. Naik haji bersama keluarga besar tahun 2030
3.  Jalan-jalan bersama keluarga ke berbagai negara arab di tahun 2031.
4.  Mendirikan masjid untuk ayah dan ibu saya 2032.
5.  Menciptakan lapangan kerja untuk adik-adik bidan 2033.
6.  Memiliki usaha Klinik bersalin berbagai cabang ( Palembang, Bengkulu, Manna) 2034.
7.  Mengajak ayah ibu untuk tinggal bersama dirumah saya untuk membahagiakan mereka serta mengurusnya 2035.
ANALISIS SWOT DIRI
Strength (kekuatan)
1. dukungan dari keluarga
2. kapasitas untuk merubah menjadi yang lebih baik sangat besar
3. kemauan yang tinggi dan gigih untuk mencapai cita-cita
4. tidak mudah putus asa
5. selalu berpikir positif
6. berkomitmen 

Weaknes (kelemahan)
1. belum begitu banyak pengalaman
2. sumber dana terbatas
4. kurangnya kemampuan berbicara didepan umum.
5. sedikit pemalu

Opportunities (peluang)
1. pendidikan di bidang kesehatan
2. ketersediaan sumber pendanaan dalam hal pendanaan dalam meningkatkan kualitas diri

Threat (ancaman)
1. banyak kompetitor lulusan terbaru setiap tahun nya jurusan bidan dan kesehatan masyarakat
2. banyak bidan yang telah membuka praktek madiri

Semoga renstra yang dibuat terlaksana dan diridhoi ALLAH SWT. Untuk keberhasilan renstra ini perlu dgn adanya kedisiplinan, ketekunan, kegigihan, pantang menyerah selalu optimis sabar tewakal dan dikembalikan lagi kepada allah,


                                                                                     



Selasa, 29 Januari 2019

UAS KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM

STIK BINA HUSADA PALEMBANG
UAS KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM

Nama Mahasiswa   : Sakemti Putri
NPM                          : 18.13101.10.05
Dosen                    : Prof. Supli Rahim Effendi, M. Sc


1. Jelaskan apa yang di maksud dengan mental model dan spiritual resource?
Mental model adalah asumsi-asumsi atau generalisasi yaang terdapat dalam pikiran kita yang mempengaruhi bagaimana kita memahami, bersikap, dan bertindak terhadap dunia sekitar. jadi seorang pemimpin akan bertindak atau mengambil keputusan dalam organisasi dapat dipengaruhi oleh asumsi-asumsi yang dimilikinya, biasanya asumsi berasal dari pengalaman-pengalaman yang pernah dilaluinya, pengalaman membentuk pengetahuan yang akan  menuntun dia dalam bertidak.
spiritual resource diartikan tentang mengabsorbsi intisari dari hubungan kita secara roh dan jiwa dengan yang suci, yang ilahi, sumber kebenaran, atau yang maha kuasa yang kita percayai dan bagaimana kita mengaplikasikan secara universal kepada semua orang di sekitar kita.

2.Jelaskan apa yang di maksud personal mastery dan visi bersama?
personal mastery Secara etimologi, Secara etimologi,personal Mastery berasal dari bahasa inggris dan latin yang  berarti penguasaan atau keahlian dominasi terhadap sesuatu. Sedangkan dari bahasa Perancis, berasal dari kata Maitre yang berarti seseorang mempunyai keahlian khusus, cakap, dan ahli dalam sesuatu.

Personal Mastery is the discipline of continually clarifying and deepening our personal vision, of focusing our energies, of developing patience and of seeing reality objectively (Peter Senge)
Penguasaan diri adalah sebuah disiplin yang terus menerus, memperjelas dan memperdalam penglihatan  personal kita, memfokuskan energi kita, menyampaikan kesabaran dan
melihat objek secara realistis.” (Peter Senge).
Penguasaan diri adalah pengembangan diri seseorang yang prosesnya terus berkesinambungan, selalu mencari jalan untuk terus berkembang, hal baru untuk dipelajari, bertemu dengan orang baru, merupakan suatu  jalan kehidupan yang menekankan pada perkembangan dan kepuasan dalam kehidupan personal dan professional (Fran Sayers Ph.D)
Penguasaan diri adalah suatu cara yang berkesinambungan untuk menjernihkan dan memperdalam visi, energi, dan kesabaran seseorang (Michael J. Marquardt) 
Manfaat personal mastery
Manfaat atau keuntungan bagi seseorang yang mempunyai tingkat  penguasaan diri tinggi adalah: 
1.Kemampuan mengambil tanggung jawab.
 2. Kejelasan dan profesionalisme visi.  
3. Kohesive dan Team Work yang  berlaku.
 4. Penurunan jumlah karyawan yang absen melalui peningkatan kesejahteraan karyawan.  
5. Mampu mengendalikan stress dan bersikap positif. 
6. Menciptakan petumbuhan organisasi yang tetap dan berjangka panjang. 
7. Pemenuhan tanggung jawab sosial.  
8. Kepemimpinan kreatif yang kuat.  
9. Meningkatkan kecerdasan emosi.  

Dengan demikian terlihat jelas bahwa Personal Mastery tidak saja  baik bagi diri sendiri namun juga mempengaruhi lingkungan kerja, lingkungan tempat tinggal dengan cara yang positif.


Visi bersama dimaknai sebagai visi yang menggambarkan komitmen seluruh pegawai dari suatu organisasi. Visi bersama merupakan resultan dari diskusi terhadap visi masing - masing anggota suatu organisasi, dimana visi resultan ini merupakan sintesis kreatif dari setiap visi perseorangan yang muncul. Layaknya sebuah berlian dengan berbagai muka/irisannya, maka setiap orang dapat melihat visinya sebagai salah satu muka/irisan dari berlian visi bersama tersebut.

Syarat suatu visi bersama:
1.Memiliki ‘daya tinggal’ di setiap anggota organisasi
2.Memiliki ‘daya daur hidup’ yang bertahan selama bertahun-tahun Kedua syarat tersebut akan mendorong setiap bagian organisasi melalui siklus tindakan - belajar - refleksi yang berkelanjutan.

Langkah - langkah dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Memberitahukan (telling)
Pada langkah ini, bagian - bagian organisasi tidak ikut andil dalam penciptaan visi bersama. Visi tersebut merupakan ‘instruksi’ dari pimpinan organisasi yang harus diikuti oleh setiap bagiannya. Langkah ini seringkali efektif pada saat terjadi krisis, dimana seorang pimpinan merasa perlu melakukan perubahan dramatis pada organisasinya. 
Tips penguasaan model ‘Memberitahukan’:
a.Berikan informasi dengan langsung, jelas, dan konsisten
b.Sampaikan sejujurnya mengenai kenyataan terkini
c.Jelaskan hal - hal yang dapat ditolerir dan yang tidak
d.Berikan detailnya, tetapi jangan terlalu banyak detail
Langkah ini memiliki keterbatasan, yaitu hasil penelitian bahwa orang hanya mengingat 25% dari pesan yang disampaikan kepada mereka melalui komunikasi verbal, dan setiap orang akan memahaminya dengan perbedaan sebesar 25%. Oleh karena itu, disarankan agar organisasi segera beranjak ke langkah berikutnya: Menjualkan.
2. Menjualkan (selling)
Pada langkah ini, pimpinan berusaha untuk melibatkan seluruh bagian organisasi dalam suatu visi, dengan mendaftarkan komitmen sebanyak mungkin. Para karyawan diperlakukan seperti ‘pelanggan’ oleh pimpinan, sehingga mereka dapat menolak dengan berbagai cara, mis. resistensi
Menyetujui sepenuh hati terhadap visi organisasi.
Tips penguasaan model ‘Menjualkan’:
a.Pastikan selalu terbuka untuk respon
b.Dukung partisipasi, jangan manipulasi
c.Bangun hubungan dengan karyawan –‘pelanggan’ anda
d.Fokus pada manfaat, jangan pada sifat
e.Pindah dari ‘kita’ yang royal menjadi ‘saya’ yang personal
Langkah ini memiliki keterbatasan, yaitu komitmen yang dibangun oleh
anggota organisasi menjadi samar, sehingga kemauan untuk menetap visi bersama tidak diikuti oleh semangat dan kreativitas yang tinggi. Bila keselamatan organisasi dalam taruhan, maka disarankan untuk kembali ke model ‘Memberitahukan’. Atau, dapat juga bergerak maju ke model ‘Mengujicobakan’ atau ‘Mendiskusikan’
3.Mengujicobakan (testing)
Pada langkah ini pimpinan berusaha untuk menguji apakah bagian organisasi mendukung visi tersebut, seberapa antusias mereka terhadap visi tersebut, dan aspek mana yang bermakna bagi mereka. Setiap bagian organisasi akan merasa lebih terdorong untuk berdiskusi dan memperhatikan visi yang diajukan. Semakin baik organisasi membangun personal mastery, maka hasil dari uji yang dilakukan juga akan semakin baik.
Tips penguasaan model ‘Mengujicobakan’:
a.Sediakan informasi sebanyak mungkin untuk meningkatkan kualitas
respon
b.Desain tes dengan bersih
c.Lindungi privacy orang
d.Gabungkan survey kuesioner dengan interview tatap muka
e.Uji motivasi, utilitas, dan kapabilitas
Langkah ini memiliki keterbatasan, yaitu format uji seringkali tidak dapat  mengekspresikan ide dan kepedulian anggota terhadap organisasinya, termasuk kemampuan dan kemungkinannya untuk berkembang. Oleh karena itu, perlu didesain dengan model ‘bagaiman tanggapan anda terhadap proses feedback ini?’ atau membuat focus group agar setiap anggota dapat keluar dari struktur yang ada dan memberikan jawaban mereka.

4.Mendiskusikan (consulting)
Pada langkah ini, visi bersama diciptakan lebih kuat dengan menempatkan setiap anggota organisasi sebagai ‘konsultan’ pimpinan. Para anggota diminta untuk tidak hanya memberikan pertimbangan yang detail, namun juga sepenuhnya terlibat dalam pemikiran - pemikiran melalui ramifikasi ide mereka. Pimpinan organisasi dalam hal ini bertindak sebagai hakim: menerima atau menolak pemikiran anggota, menentukan isi dari visi organisasi, dan memutuskan bagaimana memulai bergerak kearah tersebut.
Tips penguasaan model “Mendiskusikan’:
a.Gunakan proses berjenjang dalam mengumpulkan informasi
b.Buat perlindungan terhadap distorsi informasi
c.Kumpulkan dan diseminasikan hasil
d.Jangan ‘memberitahukan’ dan ‘mendiskusikan’ secara simultan
Langkah ini memiliki keterbatasan, yaitu penggunaan asumsi bahwa visi dibangun dari manajemen puncak untuk keseluruhan organisasi. Padahal, pada tingkatan menengah dan bawah suatu organisasi, elemen yang signifikan dari suatu visi hampir selalu bersifat lokal, terikat pada suatu tim, unit kerja, atau tempat. Visi bersama yang paling kuat adalah ketika visi tersebut dibangun dari dasar, menghubungkan visi lokal dengan partnernya di seluruh organisasi.

5. Kreasi Bersama (co - creating)
Pada langkah ini, setiap pimpinan dan anggota organisasi bekerja untuk sesuatu yang ingin mereka bangun. Setiap bagian dari organisasi memiliki orientasi kreatif terhadap visi bersama. Bila suatu organisasi telah melakukan hal ini, maka organisasi tersebut telah siap untuk menikmati manfaat - manfaat yang terbangun melalui proses visi bersama.
Tips penguasaan model ‘Kreasi Bersama’:
a.Mulailah dengan visi personal
b.Perlakukan setiap orang secara seimbang
c.Cari keteraturan, bukan kesepakatan
d.Bangun saling ketergantungan dan diversitas antar tim
e.Hindarisampling
f.Kondisikan seseorang bicara hanya untuk dirinya
g.Harapkan dan tuntut reverence untuk masing - masing
h.Pertimbangkan memakai ‘visi interim’ untuk membangun momentum
i.Fokus pada dialog, tidak hanya pada pernyataan visi
3. Rincikan visi pribadi anda dan sasaran rencana strategis pribadi 2019-2029?
Visi pribadi saya ialah menjadi orang yang bermanfaat buat sesama, dengan sasaran rencana tahun 2019 menjalani kuliah dengan lancar. 2020 slesai kuliah menjadi seorang tenaga pengajar, 2021 berkumpul bersama anak dan suami di palembang, 2022 memiliki rumah impian, 2023 memulai wirausaha dengan membuat klinik praktek bidan mandiri bersama suami, 2024 berusaha mencipatakan lapangan kerja buat tenaga bidan untuk belajar di klinik pribadi dan membuat yayasan panti asuhan anak yatim piatu, 2025-2028, ingin melanjutkan pendidikan sekolah magister kebidanan, 2029 menunaikan ibadah haji sekeluarga besar.
4. Jelaskan apa yang di maksud dengan berpikir sistem (system thinking)?
system thinking merupakan suatu pendekatan untuk dapat memahami berbagai macam sistem dengan menekankaan pada hubungan antar elemen yang ada pada suatu sistem. contoh object dari system thinking adalah ekosistem makhluk hidup dimana terdapat berbagai unsur seperti udara, air, manuasia, tumbuhan hewan, dan lain-lain.
system thunking didefinikan sebagai pendekatan untuik menyelesaikan permasalahan yang membutuhkan pemikiran holistik maupun pemikiran reduksionis secara seimbang. dengan memahami sistem secara keseluruhan juga seacra mendetail dapat menghindari munculnya output yang tidak di inginkan.
karakteristik system thinking mampu menyelesaikan permasalahan yang sulit dengan sangat efektif apabila yang di dalamnya melibatkan permasalahan kompleks, memiliki banyak feedback baik internal maupun eksternal dan masalah yang sangat bergantung pada kejadian di masa lalu atau kejadian lain dibanding dengan cara berpikir linier.


5. Jelaskan RCA ( Root Cause Analysis) dengan memperkuat sistem kesehatan?
Root cause merupakan alasan yang paling mendasar terjadinya kejadian yang tidak diharapkan. Apabila permasalahan utama tidak dapat diidentifikasi, maka kendala-kendala kecil akan makin bermunculan dan masalah tidak akan berakhir. Oleh karena itu, mengidentifikasi dan mengeliminasi akar suatu permasalahan merupakan hal yang sangat penting. Root cause analysis merupakan suatu proses mengidentifikasi penyebab-penyebab utama suatu permasalahan dengan menggunakan pendekatan yang terstruktur dengan teknik yang telah didesain untuk berfokus pada identifikasi dan penyelesaian masalah.
RCA merupakan proses interdisiplin yang melibatkan ahli dari pemberi pelayanan kesehatan yang langsung terlibat dalam proses pelayananyang menjadi insiden juga semua yang jadi familiar dengan situasi tersebut. oleh karena itu RCA sangat membutuhkan partisipasi dan dukungan kuat. dan berfokus pada pencegahan bukan menyalahkan atau memberi hukuman. argumen yang mendasari konsep ini adalah tidak seorangpun datang ke tempat kerja dengan tujuan untuk membuat kesalahan atau menyakiti seseorang. 
 

6. Buat langkah-langkah pasien RCA pasien yang jatuh meninggal?
Langkah 1 -2



INSIDEN :  Pasien Jatuh dari TT lalu meninggal



Ketua      :  Ketua Tim KKPRS





Anggota  :



1.       Ka Yanmed (Dr)



2.       Komite Keperawatan (unsur Keperawatan)



3.       Ka RT / Housekeeping



4.       Ka HRD



5.       Ka Logistik / Pengadaan



6.       Ka Bag Tehnik




Notulen : Sekretaris KKP 

Langkah 3


Observasi Langsung : Bel masih rusak




Dokumentasi :



1. Catatan perawat,



2. Jadwal dinas jaga perawat



3. Status RM,



4. Jobdesc ajun,



5. SOP pasien high dependent



6. Laporan kerusakan,



7. kunjungan teknisi,



8. permintaan alat / bel



9. Surat permintaan tenaga perawat



10.SOP rekruitmen di HRD,



11.SOP pengadaan barang


- Interview ( Dokter/Staf yang terlibat) :
1.  Perawat yang jaga saat itu


2.  Petugas tehnik yang tugas saat itu

3.  Cleaning service,

4.  Bagian pengadaan

5.  Staf HRD

6.  Ajun yg bertugas saat itu

7.  Dokter yg merawat
 







7. Jelaskan leadership dalam kesehatan masyarakat?
A. Definisi Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat
Kepemimpinan adalah kreativitas dalam tindakan atau kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru (creativity in action) (Rowitz, 2009). Kepemimpinan adalah sebagai sebuah proses di mana individu mempengaruhi kelompok individu untuk mencapai tujuan bersama (Northouse, 2004). 
Kesehatan masyarakat diartikan sebagai ilmu dan seni terhadap pencegahan penyakit, memperpanjang hidup dan mempromosikan kesehatan fisik dan effisien melalui upaya masyarakat yang terorganisir (Winslow)
Berdasarkan definisi kepemimpinan dan kesehatan masyarakat yang telah diuraikan di atas dapat didefinisikan secara sederhana bahwa kepemimpinan kesehatan masyarakat adalah penerapan teori kepemimpinan (mempengaruhi, menginsipirasi orang lain untuk mencapai tujuan) melalui upaya masyarakat yang terorganisir dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.
B. Prinsip – Prinsip Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat
Kepemimpinan kesehatan masyarakat berbeda dengan kepemimpinan dalam sektor bisnis. Terdapat 16 prinsip kepemimpinan kesehatan masyarakat, yaitu:
1. Infastruktur kesehatan masyarakat harus diperkuat oleh penggunaan fungsi inti dan layanan esensial kesehatan masyarakat sebagai pedoman untuk perubahan yang harus terjadi. Pemimpin kesehtan masyarakat harus mengevaluasi status kesehatan masyarakat,  mengevaluasi kapasitas masyarakat untuk memenuhi prioritas kesehatannya, dan mengimplementasikan tindakan preventif untuk mengurangi dampak atau bahkan menghindari krisis kesehatan masyarakat.
2. Tujuan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan status kesehatan setiap individu dalam masyarakat. Pemimpin kesehatan masyarakat sangat percaya bahwa promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dapat dilakukan. Berkaitan dengan hal ini, kesehatan masyarakat berbeda dengan sistem layanan medis, yang menekankan pada pengobatan dan rehabilitasi. Setiap individu harus mempelajari manfaat kesehatan masyarakat dan bagaiman kualitas hidup dapat ditingkatkan secara optimal jika aturan tertentu di ikuti.
3. Koalisi masyarakat harus dibentuk untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dalam komunis. Kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab komunis dan aktivitasnya berbasis populasi. Ini berarti bahwa misi kesehatan masyarakat adalah bekerja dengan semua kelompok dalam komunitas untuk meningkatkan kesehatan seluruh anggotanya.
4. Pemimpin kesehatan masyarakat lokal dan negara bagian harus bekerjasama untuk melindungi kesehatan setiap individu tanpa menghiraukan status gender, ras, etnik, atau sosial ekonomi.pemimpin kesehtan masyarakat benar-benar percaya pada prinsip bahwa semua manusia diciptakan sama.
5. Perencanaan kesehatan masyarakat yang rasional membutuhkan kolaborasi antara pemimpin lembaga kesehatan masyarakat, dewan kesehatan lokal (jika dewan tersebut ada), serta dewan lokal, dan daerah yang lain.
6. Pemimpin kesehatan masyarakat yang baru harus mempelajari tehknik dan praktik kepemimpinan dari pemimpin kesehatan masyarakat yang berpengalaman.
7.Pemimpin kesehatan masyarakat harus harus mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka secara kontinue. Pemimpin tidak pernah berhenti belajar.
8. Pemimpin tidak hanya harus berkomitmen pada pembelajaran sepanjang hidup, namun juga pada perkembangan dirinya.harga diri merupakan faktor utama dalam pengembangan diri dan penting untuk konpentesi personal yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan kehidupan.
9. Infastruktur kesehatan masyarakat harus berdasarkan pondasi proteksi kesehatan untuk semua, nilai dan prinsip demokrasi, serta penghargaan terhadap struktur sosial masyarakat.
10.  Pemimpin kesehatan masyarakat harus berpikir secara lokal namun bertindak secara lokal.
11.   Pemimpin kesehatan masyarakat harus menjadi manajer yang baik.
12. Pemimpin harus berhubungan dengan manajer dan staf lain dalam organisasi, pemimpin harus menjadi pengarah dan motivator kegiatan dalam organisasi, pemimpin harus mempengaruhi semua fase kerja dalam organisasi, dan pemimpin harus mengantisipasi masa depan dan mengembangkan organisasi dengan cara mempertimbangkan masa depan tersebut.
13. Pemimpin kesehatan masyarakat harus proktif dan tidak reaktif.
14. Setiap tingkat sistem kesehatan masyarakat membutuhkan pemimpin. Faktanya, pemimpin tidak harus memiliki posisi resmi untuk menjadi pemimpin dan sepertinya kekuatan menjadi semakin tinggi.
15. Pemimpin kesehatan masyarakat mempraktikkan keahlian mereka pada tingkat komunitas dan harus memahami apa yang di maksud dengan komunitas.
16. Pemimpin kesehatan masyarakat harus mempraktikkan apa yang mereka ajarkan